BANDARLAMPUNG – Sebuah prestasi membanggakan diraih Hafid Khoiruddin, mahasiswa Pendidikan Seni Musik Universitas Lampung (Unila) angkatan 2020.
Ia berhasil menjadi juara pertama dalam Lomba Menyanyi Pop Solo tingkat nasional yang diselenggarakan Forum Komunikasi FKIP Negeri se-Indonesia, di Universitas Khairun Ternate Maluku Utara, awal Juli 2023.
Hafid menunjukkan kemampuan vokalnya dengan membawakan dua lagu, yaitu Andaikan Kau Datang Kembali sebagai lagu wajib dan Jikalau Kau Cinta karya Judika, sebagai lagu pilihan.
Mahasiswa yang aktif mengikuti lomba menyanyi sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah ini berhasil mengalahkan peserta lain dari berbagai daerah, seperti Banten, Ambon, dan Papua, dalam babak grand final yang diadakan secara langsung di Ternate.
Hafid mengungkapkan mendapat kesempatan untuk mewakili Unila berkat rekomendasi dari dosen Program Studi Seni Musik Prisma Tejapermana, S.Sn., M.Pd., yang juga menjadi pembimbingnya dalam lomba ini.
Ia mengatakan, persiapan dilakukan cukup singkat dan penuh tantangan, karena waktu lomba berdekatan dengan jadwal kuliah dan kondisi kesehatannya yang kurang fit. Namun, ia tetap optimistis dan bersyukur atas kesempatan ini.
“Saya percaya ada hikmah di balik semua ini. Hikmahnya, saya lolos ke grand final dan bisa membawa pulang juara pertama,” kata Hafid.
Tahap demi tahap dilalui Hafid mulai dari mengirimkan video bernyanyi secara online pada babak penyisihan, kemudian bernyanyi langsung di depan juri melalui zoom meeting pada babak semifinal, hingga puncaknya berangkat ke Ternate untuk menghadiri babak grand final secara langsung.
Ia mengakui, setiap babak memiliki tantangan tersendiri, karena ia harus menyanyikan lagu wajib yang berbeda-beda. Ia juga harus memperhatikan beberapa aspek penilaian, seperti timbre atau warna suara, teknik vokal, ekspresi, dan penampilan.
Selain itu, Hafid merasa pengalaman ini sangat bermanfaat bagi perkembangan akademiknya. Ia berharap, dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan dari kompetisi ini kepada siswa-siswanya di masa depan.
“Saya ingin ilmu yang saya dapat tidak hanya berhenti di diri saya sendiri, tetapi juga dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya generasi penerus vokal yang ada di Indonesia,” katanya.
Hafid juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa Unila yang ingin mengikuti kompetisi serupa agar selalu konsisten dalam berlatih dan tetap rendah hati serta menjaga citra Unila.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada staf kemahasiswaan dan alumni Unila yang telah mendampingi dan mendukungnya selama proses kompetisi berlangsung.(*)