BINEKANEWS.COM, BANDARLAMPUNG – Orasi Ilmiah menjadi Acara puncak kegiatan Dies Natalis ke-55 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) Jumat (17/2/2023) yang berlangsung di Aula K FKIP Unila.
Acara Puncak dilaksanakan secara daring dan luring, dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Rudy, S.H., LL.M., LL.D. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Anna Gustina Zainal, S.Sos., M.Si., Ketua LP3M, Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M. S. Para Wakil Dekan III Unila, Ketua senat dan jajaran, Dekan FKIP Unila dan jajaran, para Ketua Jurusan, Kaprodi, Dosen dan Mahasiswa FKIP Unila.
Pembacaan orasi ilmiah dilakukan dua dosen. Pertama oleh Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., yang membacakan orasi ilmiah tentang “Mempersiapkan Generasi Tangguh 2045: Implikasi Pendidikan, Kurikulum, dan Pembelajaran Sains Terpadu”, kedua oleh Prof. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., yang membacakan orasi limiah berjudul “Sastra dan Pendidikan Independensi: Konsep Menuju Inovasi Unggul dan Indonesia Emas”.
Dekan FKIP Unila, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan di Dies Natalis ke-55 FKIP Unila yang mengangkat tema “Sinergitas dan Harmonisasi Insan Akademik FKIP Unila menuju Tridharma yang Unggul” turut meluncurkan dan pamerkan dua program inovasi peningkatan budaya akademik di FKIP Unila.
“Pada peringatan dies natalis kali ini kami meluncurkan dua program inovasi dalam upaya peningkatan budaya akademik di FKIP, yakni Program Sehari Berbahasa Lampung (bilingual) dan Sehari Berbahasa Inggris (bilingual) bagi seluruh warga FKIP Unila dan Peresmian rumah adat atau rumah budaya sebagai Laboratorium Budaya Lampung”, Pungkasnya.
Sementara itu Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., mewakili Rektor Unila dalam sambutannya mengharapkan agar seluruh sivitas akademika FKIP Unila memaknai perayaan dies natalis bukan sekadar selebrasi rutin tahunan, tetapi selayaknya dimaknai sebagai upaya untuk melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dicapai, apa yang belum tercapai, serta apa yang ingin dituju oleh Unila.
“Dengan berbagai perubahan yang terjadi akhir-akhir ini dalam dunia pendidikan, FKIP Unila harus mampu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik dan mendapatkan hasil memuaskan,” kata Dr. Suripto.
Ia menuturtkan, proses pembelajaran tersebut haruslah bersifat holistik. Tidak hanya sekedar pembelajaran terkait pengetahuan teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan hidup atau life skills agar mahasiswa dapat lebih mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan perubahannya.
Selain pembacaan orasi ilmiah dengan tema “Sinergisitas dan Harmonisasi Pendidikan Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045”. Dies Natalis FKIP Universitas Lampung juga dimeriahkan dengan pengumuman pemenang perlombaan yang menjadi rangkaian dalam dies natalis ke-55 FKIP Unila. (*)