Pringsewu – Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas meninjau langsung penanganan Bendungan Widoro Payung di Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu yang jebol pada bulan puasa kemarin, Rabu (14/5/2025).
Menurut Riyanto penanganan Bendungan ini sifatnya sementara. “Supaya musim tanam kedua tidak terganggu karena bendungan ini mengaliri beberapa ratus hektar sawah,” kata Riyanto.
Ia mengatakan sebelumnya Bendungan Widoro Payung merupakan kewenangan Pringsewu tetapi setelah Tim Kementerian Pertanian turun melakukan peninjauan beberapa waktu lalu Tim meminta untuk
jadi kewenangan Provinsi. “Saya paling cerewet ke pak Kadis PU soal bendungan ini,” kata bupati.
Saat disinggung apakah penanganan Bendungan dilakukan setelah viral di media sosial, Riyanto membantah hal itu. “Kita harus maklum dampak dari adanya efisiensi anggaran dan alhamdulillah Provinsi sudah menganggarkan di APBD Perubahan dan paling lambat APBD murni 2026,” ujar Riyanto.
Kepala Dinas PUPR Ahmad Syafudin yang ikut turun ke lokasi mengatakan anggaran penanggulangan bendungan ini
sebesar Rp.200 juta yang diambil dari efisiensi anggaran Kabupaten Pringsewu.
“Untuk perbaikan permanen sudah direncanakan Provinsi,” ujar Ahmad
Kadis Pertanian Siti Litawati mengatakan bendungan Widoro Payung mengaliri kurang lebih sekitar 500 hektare sawah yang berada di 3 pekon/kelurahan yakni Pekon Podomoro, Pekon Sidoarjo serta Kelurahan Pringsewu Utara.(Adi)
